SPF
blog-img-nine-id-new

Apa Itu Dermatitis Atopik?

Dermatitis atopik umumnya dimulai pada masa bayi dan kanak-kanak sebelum usia lima tahun dan ada yang terus berlanjut setelahnya[2]. Sekitar 75 persen kasus dermatitis atopik pada anak-anak membaik saat masuk ke usia dewasa, sedangkan 25 persen anak-anak terus menderitanya sampai usia dewasa. Walau demikian, ada juga orang-orang yang baru menderita dermatitis atopik saat sudah dewasa. Prevalensi penderita dermatitis atopik anak-anak adalah 15—30 persen, sedangkan penderita dermatitis atopik dewasa adalah 2—10 persen.

Tidak ada yang bisa memprediksi apakah dermatitis atopik pada anak-anak akan terus berlanjut atau tidak sampai seumur hidup. Karena itu, jika anakmu menderita dermatitis atopik, hindari anggapan bahwa penyakit ini akan hilang dengan sendirinya saat usianya mencapai remaja. Langkah terbaik dalam menangani dermatitis atopik adalah kamu tetap berkonsultasi ke dokter spesialis kulit agar kondisi anak tidak bertambah buruk.

Jika positif menderita dermatitis atopik, maka kamu seperti terlibat dalam lingkaran tanpa ujung-pangkal. Rasa gatal intens akibat peradangan di kulit akan membuatmu tidak tahan untuk menggaruk. Namun tindakan ini malah membuat skin barrier menjadi rusak dan melemah. Skin barrier menjadi tidak berfungsi dengan optimal sehingga patogen, iritan, dan alergen dari lingkungan dapat masuk ke tubuh. Zat-zat dan mikroorganisme ini kemudian menyebabkan peradangan di kulit, yang berlanjut dengan munculnya rasa gatal yang intens.

Kata atopik menunjukkan keterkaitan dengan alergi, tapi tak berarti dermatitis atopik selalu disebabkan oleh alergi. Keterkaitan dengan alergi ini terlihat dari hubungan dermatitis atopik dengan gangguan alergi lainnya. Penderita dermatitis atopik yang pada kemudian hari juga menderita asma atau rinitis alergi mencapai 60 persen, sedangkan yang menderita alergi makanan mencapai 30 persen[3]. Sering kali, munculnya dermatitis atopik adalah awal dari serangkaian gangguan alergi yang disebut dengan atopic march.

Penyebab Dermatitis Atopik

Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti dari dermatitis atopik. Para ahli awalnya menduga bahwa penyebab penyakit ini terkait dengan gangguan pada sistem imun, peradangan kronis yang terjadi menyebabkan kerusakan dan/atau memperburuk kerusakan dari fungsi skin barrier dari stratum corneum. Namun kemudian ditemukan bahwa faktor genetik dan kondisi lingkungan ternyata sangat terkait dengan dermatitis atopik[4].

Faktor keturunan telah terbukti memengaruhi kemungkinan seseorang menderita dermatitis atopik. Faktor risiko paling kuat dari dermatitis atopik adalah riwayat orang tua. Risiko menderita dermatitis atopik menjadi dua kali lipat jika salah satu orang tua menderitanya, dan menjadi tiga kali lipat jika kedua orang tua menderitanya[5]

Sedangkan untuk faktor lingkungan, dari pengamatan yang dilakukan di negara-negara industri, terjadi kenaikan penderita dermatitis atopik pada bayi dan anak-anak sampai usia lima tahun. Beberapa laporan menyebutkan kenaikan penderita dermatitis atopik adalah akibat faktor lingkungan dan eksternal[6], yaitu polusi udara yang tinggi, paparan binatang peliharaan, paparan tungau debu, konsumsi antibiotik yang meluas, pola makan yang tidak sehat, serta terganggunya perkembangan sistem imun anak-anak.

Karena masih belum diketahui penyebab pastinya, maka jika kamu perhatikan gejala-gejala dermatitis atopik mulai muncul, apalagi jika kamu memiliki faktor risiko genetik, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter kulit.

Perawatan Dermatitis Atopik

Karena dermatitis atopik adalah penyakit kronis, maka bisa kambuh sewaktu-waktu[7]. Saat kambuh, kondisinya akan memburuk selama beberapa waktu, lalu mereda, bisa akibat perawatan yang dilakukan atau secara alami. Lalu kamu akan memasuki masa remisi, sampai kemudian dermatitis atopik kembali muncul.

Ada tiga pilar utama dalam tatalaksana dermatitis atopik[8] yang diterapkan untuk penderitanya, yaitu:

  1. Tes alergi untuk menentukan faktor pemicu.
  2. Peresepan obat (untuk meredakan peradangan dan gatal) yang disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Peresepan obat-obat ini hanya dilakukan oleh dokter spesialis kulit. Hindari membeli obat secara sembarangan karena ada di antara obat-obat ini yang tergolong obat keras.
  3. Perawatan kulit mendasar yang disesuaikan dengan kondisi kulit penderitanya dengan tujuan untuk memulihkan fungsi skin barrier yang terganggu.

Untuk memulihkan dan memperkuat fungsi skin barrier yang terganggu, cara yang disarankan adalah aplikasi pelembap yang diformulasikan khusus oleh dokter kulit. Pelembap sudah terbukti dapat memulihkan jumlah lipid di stratum corneum, serta dapat membantu meredakan peradangan di kulit[9]. Formulasi yang tepat dari bahan-bahan pelembap humektan, emolien, dan oklusif akan dengan efektif memulihkan fungsi skin barrier.

Rekomendasi Pelembap untuk Memulihkan Skin Barrier

Kamu dapat menggunakan produk-produk pelembap dari CeraVe untuk membantu pemulihan skin barrier yang terganggu di kulit penderita dermatitis atopik. Semua produk pelembap CeraVe memiliki kandungan tiga ceramide esensial yang identik dengan ceramide alami di kulit. Penggunaan Multi-Vesicular Emulsion Technology di produk-produk pelembapnya dapat mengontrol pelepasan ceramide secara perlahan sehingga kulit terhidrasi sepanjang hari.

CeraVe Moisturizing Cream dapat menjadi pelembap pilihanmu karena krim ini dapat menghidrasi dan mengunci kelembapan di kulit kering. Dilengkapi dengan ceramide dan hyaluronic acid, krim pelembap ini juga membantu menjaga kekuatan skin barrier serta menjaga kulit dari permasalahan akibat skin barrier yang rusak. Tekstur krimnya mudah dibaurkan sehingga memberi hasil kulit yang halus dan lembap, terasa nyaman, dan terlihat sehat. CeraVe Moisturizing Cream tidak mengandung fragrance dan bersifat non-comedogenic sehingga tidak menyumbat pori-pori.

Untuk mendukung kerja CeraVe Moisturizing Cream, kamu bisa menggunakan pembersih CeraVe Hydrating Cleanser yang juga mengandung ceramide dan hyaluronic acid. Pembersih tanpa busa ini akan menjaga kelembapan kulit saat dibersihkan dan tidak membuat kulit kering.

Walaupun dermatitis atopik adalah penyakit kulit yang belum diketahui penyebab dan cara penyembuhan yang pasti, tapi penggunaan CeraVe Moisturizing Cream dapat membantu perawatan kulit untuk meredakan gejalanya. Krim ini bisa kamu dapatkan di Official Store CeraVe Indonesia (Watsons, Guardian, Boots) dan di marketplace ternama (Shopee, Tokopedia, Lazada, dan TikTok).

Message
Download Chrome