SPF
skin-barrier-itu-apa-cek-penjelasan-lengkapnya-di-sini

Skin Barrier Itu Apa?

Skin barrier atau barrier kulit adalah sebuah lapisan terluar kulit yang langsung bersentuhan dengan lingkungan luar. Lapisan kulit ini memiliki berbagai fungsi, salah satunya adalah sebagai skin barrier atau pelindung kulit.

Jika dijelaskan secara sederhana fungsi skin barrier itu apa, fungsinya adalah menjaga agar zat-zat yang dibutuhkan kulit seperti air dan elektrolit tetap terjaga , serta memastikan zat-zat yang buruk dari paparan lingkungan luar tidak merusak kulit.

Lapisan kulit memiliki tiga komponen kimia utama dalam fungsi skin barrier yang dimulai dari lipid, natural moisturizing factors (NMF), dan mantel asam.1

Lipid berfungsi menjaga agar air yang menguap dari kulit (trans-epidermal water loss) tidak berlangsung secara berlebihan dan terlalu cepat, karena dapat membuat lapisan kulit menjadi dehidrasi. Sedangkan NMF, yang terdiri dari zat-zat hidrofilik, berfungsi menarik dan menahan air di dalam lapisan kulit kita. Terakhir, mantel asam, yang posisi paling atas pada lapisan kulit, terdiri dari zat-zat asam yang berfungsi mencegah patogen dari lingkungan, seperti virus dan bakteri, untuk masuk ke dalam kulit.

Jika dilihat secara fisik, maka setiap lapisan kulit memiliki struktur seperti dinding rumah, yang terdiri susunan batu bata dan adukan semen yang mengikat serta mengisi celah di antara batu bata.2 Sebagai batu bata adalah sel-sel korneosit yang bentuknya pipih, sedangkan adukan semennya adalah lipid bilayers yang komposisinya terdiri dari ceramide (50%), kolesterol (27%), asam lemak bebas (10%), kolesterol ester (10%), dan kolesterol sulfat (3%).

Penyebab Skin Barrier Rusak dan Terganggu

Setelah memahami fungsi skin barrier itu apa, maka kamu juga harus paham bahwa lapisan kulit kita bisa mengalami kerusakan sehingga fungsi skin barrier tidak optimal. Kerusakan ini bisa terjadi sebagai akumulasi dari kerusakan-kerusakan kecil yang menjadi besar, sehingga lapisan kulit menjadi rusak dan rapuh.

Kerusakan lapisan kulit bisa terjadi karena faktor eksternal dan faktor internal3, yaitu:
  • Faktor eksternal: cuaca dan iklim, perawatan kulit yang tidak tepat atau dilakukan dengan agresif, paparan zat pencetus iritasi dan alergi, paparan zat-zat di tempat kerja, obat topikal, dan pengobatan penyakit sistemik.
  • Faktor internal: genetik, usia, serta penyakit dasar yang terkait dengan kelainan dari fungsi skin barrier (dermatitis atopik, rosacea, dan psoriasis)
  • Jika kerusakan ini tidak segera diperbaiki, maka kulit akan mengalami dehidrasi karena air dan elektrolit akan menguap secara berlebihan dari kulit. Dampaknya akan terlihat nyata di kulit, yaitu kulit tampak kusam, teksturnya menjadi kasar, garis-garis halus mulai terlihat, dan kulit mulai bersisik. Kulit juga akan menjadi lebih reaktif dan sensitif.

    Jika kerusakan terus terjadi, maka kulit akan menjadi kering (xerosis), sisik kulit terlihat lebih besar, kulit berkurang elastisitasnya, kulit menjadi pecah-pecah, dan gatal-gatal. Jika dibiarkan maka masalah kulit (dermatitis) dan infeksi akan muncul.

    Basic Skincare untuk Memperbaiki Skin Barrier

    Saat lapisan kulit mulai rusak dan tidak berfungsi secara optimal, sebenarnya tubuh akan dengan sendirinya berusaha memperbaiki. Tindakan yang perlu kamu lakukan adalah melakukan perawatan kulit mendasar untuk membantu memulihkan, memperkuat, dan menjaga kondisinya.

    Selain itu, kamu juga harus menghindari faktor-faktor yang membuat kerusakan lapisan kulit terus terjadi. Jika skin barrier yang rusak membuat kulit mengalami peradangan seperti dermatitis atopik, eksim, psoriasis, maka perawatan kulit yang dilakukan harus membantu perbaikan kondisi skin barrier sekaligus meredakan peradangan kulit yang terjadi.4

    Pilihlah pelembap yang tepat seperti CeraVe Moisturising Cream. Krim pelembap ini memiliki kandungan tiga ceramide esensial yang identik dengan ceramide alami di kulit, dipadukan dengan Multi-Vesicular Emulsion (MVE) Technology yang mengontrol pelepasan ceramide secara perlahan, sehingga kulit terhidrasi sepanjang hari. Selain itu, CeraVe Moisturising Cream juga mengandung hyaluronic acid yang terkenal dengan kemampuannya mengikat air di lapisan kulit. Kandungan bahan-bahan ini dapat menghidrasi dan mengunci kelembapan di kulit.

    CeraVe Moisturising Cream juga membantu menyamankan kulit, membantu menjaga kekuatan skin barrier, serta menjaga kulit dari permasalahan akibat skin barrier yang rusak. Skincare untuk memperbaiki skin barrier ini tidak mengandung pewangi, serta bersifat non-comedogenic dan hypoallergenic, sehingga aman untuk kulit yang sensitif atau sedang bermasalah.

    Untuk membersihkan wajah, kamu bisa menggunakan CeraVe Hydrating Cleanser, yaitu pembersih kulit yang membantu menjaga kelembapan kulit kering saat sedang dibersihkan. Teksturnya cair seperti losion dan tanpa busa sehingga mudah dibilas. Tidak mengandung pewangi dan sabun, serta bersifat non-comedogenic, pH seimbang, dan telah dites untuk kulit rentan alergi. Setelah wajah bersih, langsung aplikasikan CeraVe Moisturising Cream di kulit yang masih setengah basah.

    CeraVe Moisturising Cream dan CeraVe Hydrating Cleanser bisa kamu dapatkan di Official Store CeraVe Indonesia (Watsons dan Guardian) dan di online marketplace ternama (Shopee, Tokopedia, dan Lazada).

      1. Rajkumar, J., Chandan, N., Lio, P., & Shi, V. (2023). The Skin Barrier and Moisturization: Function, Disruption, and Mechanisms of Repair. Skin Pharmacology and Physiology, 36(4), 174–185. https://doi.org/10.1159/000534136
      2. Haftek, M., Roy, D., & Liao, I. C. (2021a). ARTICLE: Evolution of Skin Barrier Science for Healthy and Compromised Skin. Journal of Drugs in Dermatology, 20(4), s3–s9. https://doi.org/10.36849/jdd.589a
      3. Rosso, J. D., Zeichner, J., Alexis, A., Cohen, D., & Berson, D. (2016, April 1). Understanding the Epidermal Barrier in Healthy and Compromised Skin:Clinically Relevant Information for the Dermatology Practitioner: Proceedings of an Expert Panel Roundtable Meeting. PubMed Central (PMC). Retrieved June 7, 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5608132/
      4. Haftek, M., Roy, D., & Liao, I. C. (2021a). ARTICLE: Evolution of Skin Barrier Science for Healthy and Compromised Skin. Journal of Drugs in Dermatology, 20(4), s3–s9. https://doi.org/10.36849/jdd.589a
    Message
    Download Chrome