Penjelasan Lengkap Dermatitis Kontak Iritan dan Perbedaannya dengan Alergi
Ketika kamu pernah mengalami kondisi muncul ruam merah, gatal, atau bahkan kulit mengelupas setelah bersentuhan dengan bahan kimia atau produk tertentu, bisa jadi itu gejala kamu mengalami dermatitis kontak.1
Dermatitis kontak ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi.1 Meskipun keduanya tampak serupa, sebenarnya ada perbedaan mendasar antara keduanya yang perlu diketahui, sehingga kamu tahu cara perawatan yang tepat.
Apa Itu Dermatitis Kontak Iritan?
Dermatitis kontak iritan adalah kondisi peradangan pada kulit yang disebabkan oleh kontak langsung dengan zat yang bersifat iritan atau merusak lapisan pelindung kulit. Dermatitis jenis ini biasanya muncul dengan cepat setelah terpapar zat iritan, seperti bahan kimia, sabun yang keras, atau bahan pembersih. Zat-zat ini tidak selalu bersifat beracun, namun dapat menyebabkan kerusakan pada kulit saat kontak langsung, terutama jika terpapar dalam waktu yang lama atau berulang kali.2
Gejala Dermatitis Kontak Iritan
Gejala yang ditimbulkan dari dermatitis kontak iritan bervariasi tergantung pada tingkat paparan dan sensitivitas kulit seseorang. Berikut adalah beberapa gejala umum yang sering muncul:3
- Kulit tampak kemerahan dan muncul ruam
- Kulit kering
- Terasa gatal
- Sensasi perih atau seperti terbakar
- Pembengkakan atau peradangan
- Timbul lepuhan atau lesi
Kulit yang terpapar iritan akan menjadi merah dan meradang, mirip dengan luka bakar ringan atau ruam.
Dermatitis kontak iritan sering menyebabkan kulit menjadi sangat kering, mengelupas, atau bahkan pecah-pecah, terutama jika paparan berulang terjadi.
Gatal yang intens sering kali menyertai ruam pada area yang terpapar. Meskipun tidak selalu parah, gatal ini bisa sangat mengganggu.
Pada beberapa kasus, kulit yang terkena iritan dapat terasa perih atau terbakar. Gejala ini bisa muncul segera setelah paparan atau beberapa jam setelahnya.
Terkadang, area yang terpapar dapat mengalami pembengkakan ringan hingga sedang, tergantung pada tingkat keparahan iritasi.
Pada kasus yang lebih parah, dermatitis kontak iritan dapat menyebabkan lepuhan kecil yang berisi cairan atau kulit yang terkelupas.
Gejala-gejala di atas biasanya muncul dengan cepat setelah seseorang terpapar atau terkena zat iritan yang selanjutnya bisa berkembang dengan meningkatnya frekuensi atau durasi paparan.
Penyebab Dermatitis Kontak Iritan
Berikut adalah beberapa contoh zat yang dapat menyebabkan dermatitis kontak iritan:4
Cairan dengan tingkat keasaman atau kebasaan yang tinggi dapat merusak lapisan pelindung kulit, seperti pembersih rumah tangga yang kuat.
Sabun, deterjen, dan bahan kimia pembersih dapat menyebabkan iritasi, terutama jika digunakan tanpa sarung tangan.
Cairan tubuh seperti urine atau air liur dapat menjadi penyebab pada orang yang berurusan dengan perawatan anak atau orang sakit.
Beberapa tanaman seperti getah pohon atau daun dapat menyebabkan reaksi iritasi saat bersentuhan dengan kulit.
Pewarna rambut, penghilang cat kuku, cat, dan vernis sering menjadi pemicu iritasi.
Area tubuh yang kerap mengalami dermatitis iritan biasanya pada tangan, karena bagian ini sering terpapar langsung zat iritan. Contohnya sering terjadi pada orang yang bekerja di lingkungan yang banyak bersinggungan dengan bahan kimia atau pembersih, seperti petugas medis, florist, penata rambut, atau laboratorium.
Selain itu gejala juga bisa terjadi di wajah, kulit kepala, dan leher yang terjadi akibat penggunaan produk dengan kandungan tertentu yang menimbulkan iritasi pada kulit.5
Perbedaan Dermatitis Kontak Iritan dan Alergi
Berikut beberapa perbedaan dermatitis kontak iritan dan alergi jika ditinjau dalam beberapa faktor:
- Faktor penyebab
- Waktu munculnya gejala
- Jenis zat pemicu
Problem dermatitis kontak iritan disebabkan oleh paparan langsung terhadap zat yang merusak kulit, seperti bahan kimia atau kandungan sabun yang bersifat keras. Reaksi ini tidak melibatkan sistem imun, artinya semua orang yang terpapar zat tersebut dapat mengalami iritasi, meskipun dalam tingkat yang berbeda-beda tergantung sensitivitas kulit.6
Sebaliknya, dermatitis kontak alergi disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat yang dianggap sebagai alergen. Ketika tubuh terpapar alergen seperti logam nikel, pewangi, atau bahan pengawet dalam produk kosmetik, sistem imun menganggapnya sebagai ancaman dan menghasilkan reaksi alergi berupa ruam dan gatal-gatal. Dermatitis kontak alergi tidak terjadi pada semua orang, melainkan hanya pada individu yang memiliki kepekaan khusus terhadap alergen tertentu.6
Gejala dermatitis kontak iritan biasanya muncul dengan cepat setelah kontak dengan zat iritan, sering kali dalam hitungan menit hingga jam. Sementara pada dermatitis kontak alergi, reaksi alergi bisa muncul beberapa jam hingga beberapa hari setelah paparan terhadap alergen.6
Zat yang memicu dermatitis kontak iritan biasanya bersifat kimiawi atau fisik dan dapat menyebabkan kerusakan langsung pada kulit siapa pun yang terpapar, seperti sabun, deterjen, atau bahan kimia keras. Sementara itu, dermatitis kontak alergi hanya terjadi pada individu yang alergi terhadap zat tertentu, seperti pewangi, logam (seperti nikel, emas), atau jenis tanaman tertentu.6
Cara Menangani Dermatitis Kontak Iritan dan Pencegahannya
Beberapa cara untuk mencegah dan menangani dermatitis kontak iritan adalah sebagai berikut:7
- Menghindari zat pemicu
- Jaga kebersihan
- Konsultasi ke dokter spesialis kulit
- Perawatan kulit yang tepat
Jika kamu tahu zat apa yang menyebabkan dermatitis, usahakan untuk menghindarinya sebisa mungkin. Ini bisa berarti mengganti produk pembersih, memakai sarung tangan saat membersihkan, atau menghindari produk kosmetik dengan bahan yang dapat memicu reaksi.
Cuci tangan dengan sabun yang lembut setelah bersentuhan dengan zat-zat yang mungkin menyebabkan iritasi sehingga paparan zat iritan tidak terlalu menempel lama di kulit. Kamu juga bisa melakukan pencegahan dengan memakai sarung tangan saat akan menggunakan produk dengan kandungan bahan kimia atau produk pembersih rumah tangga.
Jika gejala dermatitis kontak iritan semakin parah, kamu perlu segera berkonsultasi ke dermatologist atau dokter spesialis kulit untuk dilakukan diagnosa dan perawatan lebih lanjut sebagai cara mengobati dermatitis kontak iritan. Pastikan hanya menggunakan obat yang sudah diresepkan oleh dokter spesialis kulit.
Menggunakan produk skincare, seperti moisturizer dengan formula non fragrance, bebas pewarna dan zat kimia berbahaya dapat membantu memperkuat skin barrier sehingga bisa membantu mencegah iritasi lebih lanjut. Kamu bisa memilih pelembab yang dirancang khusus untuk kulit sensitif atau yang rentan terhadap iritasi.
Produk Moisturizer untuk Melindungi Skin Barrier
Dermatitis kontak iritan tentu sangat mengganggu kenyamanan dan penampilan. Namun dengan pencegahan dan perawatan yang tepat, seperti rutin memakai moisturizer untuk menjaga dan memulihkan skin barrier, hal tersebut bisa menjadi cara untuk mengurangi risiko masalah dermatitis kontak iritan.
Kamu dapat menggunakan produk-produk pelembap dari CeraVe untuk membantu melindungi skin barrier. Semua produk pelembap CeraVe memiliki kandungan tiga ceramide esensial yang identik dengan ceramide alami di kulit. Penggunaan Multi-Vesicular Emulsion Technology di produk-produk pelembapnya dapat mengontrol perilisan ceramide secara perlahan sehingga membuat kulit terhidrasi sepanjang hari.
CeraVe Moisturizing Cream juga mampu menghidrasi dan mengunci kelembapan pada kulit kering. Dilengkapi dengan ceramide dan hyaluronic acid, moisturizer ini juga membantu menjaga kekuatan skin barrier serta menjaga kulit dari permasalahan akibat skin barrier yang rusak. Tekstur krimnya mudah dibaurkan sehingga memberi hasil kulit yang halus dan lembap, terasa nyaman, dan terlihat sehat. CeraVe Moisturizing Cream tidak mengandung fragrance dan bersifat non-comedogenic sehingga tidak menyumbat pori-pori.
CeraVe Moisturizing Cream bisa kamu dapatkan di Official Store CeraVe Indonesia (Watsons dan Guardian) dan di marketplace ternama (Shopee, Tokopedia, dan Lazada).
-
Referensi
- Cleveland Clinic. (2024, May 1). Contact dermatitis. Retrieved September 4 2024 from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/6173-contact-dermatitis
- Mayo Clinic. Contact dermatitis - Symptoms and causes - Mayo Clinic. (2024, May 2). Retrieved September 4 2024 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/contact-dermatitis/symptoms-causes/syc-20352742
- DermNet. (2023b, June 14). Irritant contact dermatitis. Retrieved September 2 2024from https://dermnetnz.org/topics/irritant-contact-dermatitis
- Gray, Mikel; Bliss, Donna Z.; McNichol, Laurie. Moisture-Associated Skin Damage: Expanding and Updating Practice Based on the Newest ICD-10-CM Codes. Journal of Wound, Ostomy and Continence Nursing 49(2):p 143-151, March/April 2022. | DOI: 10.1097/WON.0000000000000865 https://journals.lww.com/jwocnonline/fulltext/2022/03000/moisture_associated_skin_damage__expanding_and.8.aspx
- Usatine RP, Riojas M. Diagnosis and management of contact dermatitis. Am Fam Physician. 2010 Aug 1;82(3):249-55. PMID: 20672788. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20672788/
- Novak-Bilić G, Vučić M, Japundžić I, Meštrović-Štefekov J, Stanić-Duktaj S, Lugović-Mihić L. Irritant and Allergic Contact Dermatitis – Skin Lesion Characteristics. Acta Clin Croat. 2018 Dec;57(4):713-720. doi: 10.20471/acc.2018.57.04.13. PMID: 31168208; PMCID: PMC6544100. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6544100/
- The American Academy of Allergy, Asthma & Immunology. (n.d.). Contact dermatitis | Symptoms, treatment & management. Retrieved September 4 2024 from https://www.aaaai.org/tools-for-the-public/conditions-library/allergies/contact-dermatitis-overview